Senin, 11 Mei 2015

Kegiatan 2

Kegiatan 2
MENANYA


Gambar diatas merupakan kehidupan masyarakat indonesia di bidang politik, coba kamu amati dan buat pertanyaan menyangkut pengaruh islam dibidang politik.

Peta Jalur Masuk dan Perkembangan Islam di Indonesia



Sejak awal abad Masehi, wilayah Indonesia telah banyak dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai negara. Hal ini karena Indonesia merupakan daerah penghubung perdagangan dan pelayaran antara Asia Barat, Asia Selatan, dan Asia Timur (Cina). Daerah yang banyak dikunjungi oleh para pedagang muslim adalah malaka yang letaknya sangat strategis di tengah-tengah jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Oleh karena itu, agama Islam berkembang pesat di wilayah Malaka. Dari Malaka, agama Islam tersebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia, antara lain ke Pulau Jawa, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat.  Saat Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke- 11 M, agama Islam mengalami perkembangan pesat. Sampai pada abad ke-18 M, hampir semua wilayah pantai Sumatra telah menerima pengaruh Islam termasuk daerah pedalaman. Di Jawa, Islam mulai masuk pada abad ke-7 M. Penyebaran agama Islam di Jawa mengalami perkembangan yang pesat ketika kekuasaan Majapahit mengalami kemunduran pada abad ke- 15 M. Seluruh wilayah Pulau Jawa sampai dengan abad ke- 18 M telah menerima pengaruh Islam.

Di Kalimantan, Islam mulai masuk pertama kali di Kalimantan Barat (Sukadana) pada awal abad ke-16 M. Islam dibawa oleh para pedagang muslim dari wilayah Sumatra. Di Kalimantan Selatan (Banjar), Islam mulai masuk pada tahun 1550 M dari Demak. Adapun wilayah Kalimatan Tirnur (Kutai) menerima pengaruh Islam dari Makassar pada tahun 1575 M. Daerah-daerah sepanjang pantai Pulau Kalimantan sämpai dengan abad ke- 18 M telah menerima pengaruh Islam. Di Sulawesi, pengaruh Islam mulai muncul pada abad ke- 16 M. 

Wilayah pertama yang menerima pengaruh Islam adalah Gowa. Dari Gowa, Islam menyebar ke wilayah Gorontalo. Adapun wilayah Sulawesi Tenggara mendapat pengaruh Islam dari Ternate. Sampai dengan abad ke- 18 M, wilayah di Sulawesi yang mendapat pengaruh Islam makin meluas. Hanya wilayah Sulawesi Tengah (Toraja) dan Sulawesi paling utara saja yang belum terpengaruh Islam. Wilayah Maluku menerima pengaruh Islam dan Pulau Jawa, terutama dari Gresik. Islam masuk wilayah Maluku pada pertengahan abad ke-15 M. Pengaruh Islam di Maluku sampai dengan abad ke- 18 M makin meluas ke berbagai pulau. Namun, Pulau Seram bagian timur dan pulau-pulau sebelah timurnya belum dipengaruhi oleh Islam. Dari Maluku, agama Islam menyebar ke Nusa Tenggara. Agama Islam, masuk ke wilayah Nusa Tenggara dibawa oleh para pedagang Bugis dan pedagang dari Jawa sejak abad ke-16 M. Perkembangan Islam yang paling pesat terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Di Pulau Sumbawa telah berdiri kerajaan Islam yang berpusat di Bima.

Kegiatan 1



Kegiatan 1
MENGAMATI
Amati video diatas. Setelah kamu mengamati tayangan video diatas coba deskripsikanlah bagaimana proses masuknya agama islam di Indonesia.

Senin, 04 Mei 2015

Peninggalan Sejarah Kebudayaan Islam

Peninggalan Sejarah Bercorak Islam di Indonesia


    Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra, dan tradisi keagamaan. Berikut ini akan dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia.


1. Masjid

Masjid merupakan seni arsitektur Islam yang paling menonjol. Masjid adalah tempat peribadatan umat Islam. Berbeda dengan masjid-masjid yang ada sekarang, atap masjid peninggalan sejarah biasanya beratap tumpang bersusun. Semakin ke atas atapnya makin kecil. Jumlah atap tumpang itu biasanya ganjil, yaitu tiga atau lima. Atap yang paling atas berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat empat tiang utama yang menyangga atap tumpang.

Pada bagian barat masjid terdapat mihrab. Di sebelah kanan mihrab ada mimbar. Di halaman masjid biasanya terdapat menara. Keberadaan menara tidak hanya untuk menambah keindahan bangunan masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin mengumandangkan azan ketika tiba waktu salat. Sebelum azan dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau beduk.

Contoh masjid peninggalan sejarah Islam adalah Masjid Agung Demak dan Masjid Kudus. Masjid Agung Demak dibangun atas perintah Wali Songo. Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Masjid Demak tidak memiliki menara. Sementara masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus.

Masjid Agung Demak. Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Salah satu keunikan Masjid Agung Demak adalah salah satu tiangnya terbuat dari susunan tatal. Konon, tiang ini dibuat oleh Sunan Kalijaga. Tiang dari tatal ini kemudian diganti ketika Masjid Agung Demak dipugar pada tahun 1980. Potongan tiang tatal ini masih tersimpan di bangsal belakang masjid. Berikut ini daftar masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam.


Masjid-masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia


1. Masjid Agung Demak (abad 14 M)

2. Masjid Ternate (abad 14 M)

3. Masjid Sunan Ampel (abad 15 M)

4. Masjid Kudus (abad 15 M)

5. Masjid Banten (abad 15 M)

6. Masjid Cirebon (abad 15 M)


2. Kaligrafi

Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan Gowa.

Tulisan-tulisan kaligrafi peninggalan sejarah Islam di Indonesia

1. Makam Fatima binti Maimun ,Gresik ( Jawa Timur) abad 13 M

2. Makam Ratu Nahrasiyah, Samudera Pasai abad 14 M

3. Makam Maulana Malik Ibrahim, Gresik (Jawa Timur) abad 15 M

4. Makam Sunan Giri, Gresik, abad 15 M

5. Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon (Jawa Barat) abad 15 M


3. Istana

Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.

Istana-istana peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia

1. Istana Kesultanan Ternate di Ternate, Ambon (abad 14 M)

2. Keraton Kesepuhan di Cirebon, Jawa Barat (abad 15 M)

3. Keraton Kesultanan Aceh di NAD (abad 15M)

4. Istana Sorusuan di Banten (abad 15 M)

5. Istana Gowa di Gowa, Sulsel (abad 16 M)

6. Istana Pakualaman di Yogyakarta (abad 17 M)


Kitab

Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan Sumatra. Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk dan hikayat. Suluk dan hikayat ada yang ditulis dalam bahasa daerah ada juga yang ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga suluk yang diterjemahkan dalam bahasa Melayu. Suluk dan hikayat dibuat untuk mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran Islam.

Beberapa suluk terkenal adalah syair Si Burung Pingai dan syair Perahu karya Hamzah Fansuri serta syair Abdul Muluk dan syair gurindam dua belas karya Ali Haji. Syair gurindam dua belas berisi nasihat kepada para pemimpin agar mereka memimpin dengan bijaksana. Ada juga nasihat untuk rakyat biasa agar mereka menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia. Syair Abdul Muluk menceritakan Raja Abdul Muluk.

Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari kejadian sejarah. Di pulau Jawa, hikayat dikenal dengan nama babad. Babad tanah Jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang terdapat di Jawa. Cerita tersebut dimulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam. Di Aceh ada beberapa jilid Bustan Al-Salatin yang berisi riwayat nabi-nabi, riwayat sultansultan Aceh, dan penjelasan penciptaan langit dan bumi. Kitab ini ditulis oleh Nuruddi Ar-Raniri.


Pesantren

Sejak masuknya Islam ke Indonesia, pesantren merupakan lembaga yang mengajarkan Islam. Pesantren pertama kali didirikan di daerah Jawa dan Madura oleh para kiai. Pesantren pertama ini dibangun pada masa Sunan Ampel yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesatren kemudian berkembang pesat dan melahirkan kelompok-kelompok terpelajar. Para santri belajar bahasa Arab, kitab Kuning, fiqih, pendalaman Al Quran, tahuhid, akhlak, dan tradisi tasawuf.

Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren Lirboyo di Kediri, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar Medan.


Tradisi

Beberapa tradisi Islam kita warisi sampai sekarang, antara lain ziarah ke makam, sedekah, sekaten.


    Ziarah, yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan harapan memperoleh firasat dalam mimpi.
    Sedekah, acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.
    Sekaten, yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan Sekaten dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon.

Sumber : https://idnews404.wordpress.com/pengetahuan-sosial/486-2/

Faktor Faktor Pendukung Masuknya Islam ke Indonesia

Faktor Faktor Pendukung Masuknya ISLAM ke Indonesia

Faktor faktor pendukung mengapa Islam Bisa Mudah Masuk Ke Indonesia.

Faktor yang pertama islam adalah agama Dakwah , yakni Agama yang mengharuskan umatnya mendakwahkan Islam.

Faktor Yang Kedua islam masuk dengan cara damai , tidak dengan berperang dan bertumpahkan darah.

Faktor Yang Ketiga Adalah Penampilan yang simpatik dari para pembawa islam yang membuat orang lain cepat menerima islam.

Faktor yang Keempat adalah kondisi rakyat jelata yang telah lama menderita akibat diskriminasi kasta dalam ajaran hindu , Lalu Islam hadir membawa Kesetaraan.Kasta dalam Ajaran Hindu adalah membeda bedakan derajat antara rakyat jelata dengan penjabat penjabat.

Faktor Yang Kelima adalah para muballigh mahir dan bijaksana dalam berdakwah.Para pembawa Islam berdakwah denga cara Hikmah (Baik).

Faktor Keenam adalah runtuhnya kerajaan akibat ketidakmampuan mengendalikan Negara yang kemudian disusul masuknya Islam Masuk Ke Istana.Dengan runtuhnya kerajaan kerajaan membuat Jalan untuk Islam Mudah Masuk Ke Istana.

Faktor yang ketujuh islam adalah agama yang sesuai fitrah manusia.fitrah adalah kesucian tapi bisa di artikan kecondongan.


Teori Masuknya Kebudayaan Islam di Indonesia

Sepeninggalan nabi agung Muhammad SAW tepatnya pada 632 M silam, kepemimpinan agama Islam tidak berhenti begitu saja. Kepemimpinan Islam diteruskan oleh para khalifah dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Hebatnya baru sampai abad ke 8 Islam telah menyebar hingga ke seluruh afrika, timur tengah, dan benua eropa. Baru pada dinasti Ummayah perkembangan islam masuk ke nusantara.

Zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai daerah terkenal akan hasil rempah-rempahnya, sehingga banyak sekali para pedagand dan saudagar dari seluruh dunia datang ke kepulauan Indonesia untuk berdagang. Hal tersebut juga menarik pedagang asal Arab, Gujarat, dan juga Persia. Sambil berdagang para pedagang muslim sembari berdakwak untuk mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk.


Teori Masuknya Islam ke Idonesia

Menurut para sejarawan, pada abad ke-13 Masehi islam sudah masuk ke nusantara yang dibawa oleh para pedagan muslim. Namun untuk lebih pastinya para ahli masih terdapat perbedaan pendapat dari para sejarawan. Namun setidaknya 3 tiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia


1. Teori Gujarat

Teori ini dipelopori oleh ahli sejarah Snouck Hurgronje, menurutnya agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat pada abad ke-13 masehi.


2. Teori Persia

P.A Husein Hidayat mempelopori teori ini, menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh pedagang Persia (Iran), hal ini berdasarkan kesamaan antara kebudayaan islam di Indonesia dengan Persia.


3. Teori Mekkah

Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dibawa para pedagah Mekkah, teori ini berlandaskan sebuah berita dari China yang menyatakan jika pada abad ke-7 sudah terdapat perkampungan muslim di pantai barat Sumatera.

Proses Masuknya Islam ke Nusantara

Masuknya islam di Indonesia berlangsung secara damai dan menyesuaikan dengan adat serta istiadat penduduk lokal. Ajaran islam yang tidak mengenal perbedaan kasta membuat ajaran ini sangat diterima penduduk lokal. Proses masuknya islam dilakukan melalui cara berikut ini.


1. Perdagangan

Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan di masa itu membuat Indonesia banyak disinggahi para pedagang dunia termasuk pedagang muslim. Banyak dari mereka yang akhirnya tinggal dan membangun perkampungan muslim, tak jarang mereka juga sering mendatangkan para ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah. Hal inilah yang diduga memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di nusantara.


2. Perkawinan

Penduduk lokal beranggapan bahwa para pedagang muslim ini adalah kalangan yang terpandang, sehingga banyak penguasa pribumi yang menikahkan anak mereka dengan para pedagang muslim. Sebagai sayarat sang gadis harus memeluk islam terlebih dahilu, hal inilah yang diduga memperlancar penyebaran ajaran islam.


3. Pendidikan

Setelah perkampungan islam terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan berupa pondok pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran islam di daerah masing-masing.


4. Kesenian

Wayang merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam penyebaran ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang untuk berdakwah.


5. Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat

Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat juru-juru dakwah yang menyebarkan Islam di lingkungannya, antara lain :Dato'ri Bandang menyebarkan agama Islam di daerah Gowa (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang menyebarkan Islam di daerah Kutai (Kalimantan Timur), Seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama Islam di kalangan para bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), Para Wali menyebarkan agama Islam di Jawa. Wali yang terkenal ada 9 wali, yaitu :

    Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
    Sunan Ampel (Raden Rahmat)
    Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
    Sunan Giri (Raden Paku)
    Sunan Derajat (Syarifuddin)
    Sunan Kalijaga (Jaka Sahid)
    Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
    Sunan Muria (Raden Umar Said)
    Sunan Gunung Jati (Faletehan)

Para wali tersebut adalah orang Indonesia asli, kecuali Sunan Gresik. Mereka memegang beberapa peran di kalangan masyarakat sebagai :

    penyebar agama Islam
    pendukung kerajaan-kerajaan Islam
    penasihat raja-raja Islam
    pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan budaya Islam.

Karena peran mereka itulah, maka para wali sangat terkenal di kalangan masyarakat.


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=5Ri_AoxyDyE


Video sejarah masuknya kebudayaan islam di indonesia

https://www.youtube.com/watch?v=5Ri_AoxyDyE

Jumat, 01 Mei 2015

Proses Masuknya Kebudayaan Islam di Indonesia

Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara, yaitu melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang kesemuanya mendukung meluasnya ajaran agama Islam.
1)      Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan dagang antara masyarakat Indonesia dan para pedagang Islam. Di samping berdagang, sebagai seorang muslim juga mempunyai kewaajiban berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang Arab, Persia, India kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif dibanding carlainnya.

2)      Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin membaik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis – gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Misalnya, perkawinan Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan antara Raja Brawijaya dengan putri Jeumpa yang beragama Islam kemudian berputra Raden Patah yang pada akhirnya menjadi Raja Demak.

3)      Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong -  bondong memeluk agama Islam. Karea, masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.

4)      Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok – pondok pesantren. Dan di dalam pesantren itulah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku ( daerah Hitu ), dls.

5)      Seni Budaya
Perkembangan Islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan (masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya Islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya :
a.       Membumikan ajaran Islam melalui syair – syair. Contohnya : Gending Dharma, Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan lain – lain.
b.      Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin. Tokoh – tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran Islam. Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran.
c.       Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat. Sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema bedug sebai pemanggil untuk acara keramaian.
d.      Menggeser tradisi klenik dengan doa – doa pengusir jin sekalugus doa ngirim leluhur. Diantaranya yang disebut Tahlil.

6)      Tasawuf
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam keserhanaan, mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di tengah – tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama Islam. Para Sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung Jawa.
Dengan melalui saluran diatas, agama Islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat dengan baik pada abad ke-13. Dan adapun faktor – faktor yang menyebabkan Islam cepat bekembang di Indonesia antara lain :
a.       Syarat masuk Islam hanya dilakukan dengan mengucapkan dua kelimat syahadat;
b.      Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana;
c.       Agama yang menyebar ke Indonesia disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia;


d.      Penyebaran Islam dilakuakn secara damai.

BUKTI MASUKNYA PERADABAN ISLAM DI INDONESIA

1. Masjid Kudus


 sumber : yukjateng.blogspot.com

2. Masjid Demak


3. Masjid Ternate



4. Masjid Ampel




5. Masjid Banten



Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam

KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA MASA ISLAM

A.  KOMPETENSI INTI      :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya


KI 3 : Memahami Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata


KI 4 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori


No
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Keterangan
1.
1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya.
 1.1.1 Mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Pengasih atas berbagai penciptaan-Nya.
 1.2.1 Mengakui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa atas ciptaan-Nya.




2.
2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukan oleh tokoh-tokoh pada zaman Hindu Budha dan Islam dalam kehidupannya sekarang.
2.1.1Mengimplementasikan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.2 Menjaga situs peninggalan kebudayaan islam dan tidak merusaknya.


3.
3.1        Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik).



3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada zaman praaksara, zaman Hindu Budha dan zaman Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik.
3.1.1 Menyebutkan waktu masuknya kebudayaan islam ke Indonesia.
3.1.2 Mendeskripsikan perubahan yang terjadi dalam aspek ekonomi, social, budaya, pendidikan, dan politik dalam masyarakat Indonesia.
3.1.3 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam aspek ekonomi, social, budaya, pendidikan, dan politik dalam masyarakat Indonesia.

3.2.1 Mengklasifikasikan bidang - bidang pengaruh kebudayaan islam dalam bidang politik, bidang sosial, bidang  pendidikan, bidang sastra dan bahasa, dan bidang arsitektur dan kesenian.
3.2.2 Mendeskripsikan pengaruh kebudayaan islam dalam bidang politik, bidang sosial, bidang  pendidikan, bidang sastra dan bahasa, dan bidang arsitektur dan kesenian.
3.2.3 Menyebutkan peninggalan-peninggalan masyarakat Indonesia pada masa islam dalam bidang politik, bidang social, bidang pendidikan, bidang sastra dan bahasa, dan bidang arsitektur dan kesenian.



Faktual


Konseptual



Konseptual



Konseptual




Konseptual




Faktual


4.
4.2 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada zaman Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang.
4.2.1 Mengobservasi museum peninggalan  masyarakat Indonesia pada masa islam.
4.2.2 Membuat kliping tentang peninggalan-peninggalan masyarakat Indonesia pada masa islam dalam bidang politik, bidang social, bidang pendidikan, bidang sastra dan bahasa,   dan bidang arsitektur dan kesenian.
4.2.3 Mengkomunikasikan hasil observasi dan pembuatan kliping di depan kelas.

Prosedural


Prosedural





Prosedural


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Mata Kuliah

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI
Diberdayakan oleh Blogger.